Yang dinamakan bayi besar ialah bila berat badannya lebih dari 4000 gram. Berat neonatus pada umumnya kurang dari 4000 gram dan jarang melebihi 5000 gram. Frekuensi berat badan lahir lebih dari 4000 gram adalah 5,3% dan yang lebih dari 4500 gram adalah 0,4%.
Pada panggul normal, janin dengan berat badan 4000 - 5000 gram pada umumnya tidak mengalami kesulitan dalam melahirkannya. Pada janin besar, faktor keturunan memegang peranan penting. Selain itu janin besar dijumpai pada wanita hamil dengan diabetes mellitus, pada postmaturitas dan pada grande multipara. Hubungan antara ibu hamil yang makannya banyak dan bertambah besarnya janin, masih diragukan.
Menentukan besarnya janin secara klinis memang sulit. Kadang-kadang baru diketahui adanya janin besar setelah tidak adanya kemajuan persalinan pada panggul normal dan his yang kuat. Pemeriksaan yang teliti tentang adanya disproporsi sefalopelvik dalam hal ini perlu dilakukan. Besarnya kepala dan tubuh janin dapat diukur pula secara teliti dengan menggunakan alat ultrasonik.
Pada panggul normal, janin dengan berat badan kurang dari 4500 gram pada umumnya tidak menimbulkan kesukaran persalinan. Kesukaran dapat terjadi karena kepala yang besar atau kepala yang lebih keras (pada post maturitas) tidak dapat memasuki pintu atas panggul, atau karena bahu yang lebar sulit melalui rongga panggul. Bahu yang lebar selain dijumpai pada janin besar juga dijumpai pada anensefalus, Apabila kepala anak sudah lahir tetapi kelahiran bagian-bagian lain macet karena lebarnya bahu, janin dapat meninggal akibat asfiksia. Menarik kepala ke bawah terlalu kuat dalam pertolongan melahirkan bahu yang sulit dapat berakibat perlukaan pada nervus brakhialis dan muskulus sternokleidomastoideus.
Pada disproporsi sefalopelvik (tidak seimbang kepala panggul) karena janin besar, seksio sesarea perlu dipertimbangkan. Kesulitan melahirkan bahu tidak selalu dapat diduga sebelumnya. Apabila kepala sudah lahir sedangkan bahu sulit dilahirkan, hendaknya dilakukan episiotomi mediolateral yang cukup luas, hidung serta mulut janin dibersihkan, kemudian kepala ditarik curam ke bawah secara hati-hati dengan kekuatan yang terukur. Bila tidak berhasil, tubuh janin diputar dalam rongga panggul, sehingga bahu belakang menjadi bahu depan dan lahir di bawah simfisis. Bila dengan cara ini pun belum berhasil, penolong memasukkan tangannya ke dalam vagina dan berusaha melahirkan lengan belakang janin dengan menggerakkan di muka dadanya. Untuk melahirkan lengan kiri digunakan tangan kanan penolong, dan sebaliknya. Kemudian bahu depan diputar ke diameter miring dari panggul guna melahirkan lengan depan.
Pada keadaan dimana janin telah mati sebelum bahu dilahirkan, dapat dilakukan kleidotomi pada satu atau kedua klavikula (tulang disamping leher) untuk mengurangi kemungkinan perlukaan jalan lahir.
Kamis, 01 Januari 2009
BAYI BESAR VS MAKROSOMIA VS GAINT BABY
Obesitas dan Kehamilan
Berat badan yang dikatakan obes memang belum ada patokan. Kira2 kalo berat bumil lebih dari 90 kg. Atau kalau mau memakai Body MAss Index (BMI) jika nilainya lebih dari 29.
Efek obesitas terhadap kehamilan berupa: 1) bumil akan merasa tidak nyaman dan mudah merasa sesak jika bergerak/aktifitas। 2) Komplikasi tensi tinggi bisa terjadi baik yang murni kehamilan (genuine) maupun yang diperberat oleh kehamilan (induced)। 3)Sulit menentukan posisi dan mendengar denyut jantung bayi, sehingga. 4) Lebih sering dibutuhkan pemeriksaan USG dan radiologi. 5)Meningkatnya risiko kelainan bawaan terutama NTD = Neural Tube Defect (bibir sumbing, hidrosefalus, anensefali).
Efek obesitas terhadap persalinan: 1) meningkatnya insiden gangguan kontraksi dan persalinan yang memanjang. 2) Tindakan opearatif persalinan (vakum,forceps)meningkat dan kesulitan tindakan cesar. 3) Kesulitan melahirkan bahu (distosia bahu). 4) Bahaya anestesi meningkat.
Pada masa nifas kemungkinan timbul thrombosis vena dan kegagalan laktasi.Untuk itu pada masa kehamilan karbohidrat dan lemak harus dibatasi. Sedangkan dalam proses pertolongan persalinan harus selalu diwaspadai timbulnya distosia bahu