Kamis, 15 Januari 2009

Kanker Rahim Pada Wanita

Kanker Rahim ????

Apa itu kangker rahim ??? INGAT !!! Kanker Rahim Pada Wanita Harus Dicarikan Solusinya


Rahim adalah organ reproduksi betina yang utama pada manusia.

Kanker rahim harus segera diatasi dan diobati agar tidak menyebar dan menyebabkan kematian. Kanker rahim banyak tejadi di indonesia.


Definisi Kanker Rahim

Kanker Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Kanker serviks (rahim) biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.

90% dari kanker serviks atau kanker rahim berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks (kanker rahim) dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim.

Penyebab Kanker Rahim

Kanker (rahim) serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak terkendali. Jika sel serviks (rahim) terus membelah maka akan terbentuk suatu massa jaringan yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak atau ganas. Jika tumor tersebut ganas, maka keadaannya disebut kanker rahim atau kanker serviks (rahim).

Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks:

  1. HPV (human papillomavirus).
    HPV adalah virus penyebab kutil genitalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan 56.
  2. Merokok
    Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
  3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
  4. Berganti-ganti pasangan seksual
  5. Suami/pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun, berganti-ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks (rahim)
  6. Pemakaian DES (dietilstilbestrol) pada wanita hamil untuk mencegah keguguran (banyak digunakan pada tahun 1940-1970)
  7. Gangguan sistem kekebalan
  8. Pemakaian pil KB
  9. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun
  10. Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan Pap smear secara rutin)

Keadaan Prekanker Pada Serviks (rahim)

Sel-sel pada permukaan serviks (rahim) kadang tampak abnormal tetapi tidak ganas.
Para ilmuwan yakin bahwa beberapa perubahan abnormal pada sel-sel serviks merupakan langkah awal dari serangkaian perubahan yang berjalan lambat, yang beberapa tahun kemudian bisa menyebabkan kanker. Karena itu beberapa perubahan abnormal merupakan keadaan prekanker, yang bisa berubah menjadi kanker. Saat ini telah digunakan istilah yang berbeda untuk perubahan abnormal pada sel-sel di permukaan serviks (rahim), salah satu diantaranya adalah lesi skuamosa intraepitel (lesi artinya kelainan jaringan, intraepitel artinya sel-sel yang abnormal hanya ditemukan di lapisan permukaan).

Perubahan pada sel-sel ini bisa dibagi ke dalam 2 kelompok:

  • Lesi tingkat rendah : merupakan perubahan dini pada ukuran, bentuk dan jumlah sel yang membentuk permukaan serviks. Beberapa lesi tingkat rendah menghilang dengan sendirinya. Tetapi yang lainnya tumbuh menjadi lebih besar dan lebih abnormal, membentuk lesi tingkat tinggi. Lesi tingkat rendah juga disebut displasia ringan atau neoplasia intraepitel servikal 1 (NIS 1). Lesi tingkat rendah paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 25-35 tahun, tetapi juga bisa terjadi pada semua kelompok umur.
  • Lesi tingkat tinggi : ditemukan sejumlah besar sel prekanker yang tampak sangat berbeda dari sel yang normal.

Perubahan prekanker ini hanya terjadi pada sel di permukaan serviks. Selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, sel-sel tersebut tidak akan menjadi ganas dan tidak akan menyusup ke lapisan serviks yang lebih dalam. Lesi tingkat tinggi juga disebut displasia menengah atau displasia berat, NIS 2 atau 3, atau karsinoma in situ. Lesi tingkat tinggi paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 30-40 tahun.

Gejala Kanker Rahim

Perubahan prekanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear.

Gejala kanker rahim biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut :

- Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause.

- Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)

- Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.

Gejala dari kanker rahim stadium lanjut :

-->Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan

-->Nyeri panggul, punggung atau tungkai

-->Dari vagina keluar air kemih atau tinja

-->Patah tulang (fraktur).

Diagnosa Kanker Rahim

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:

  1. Pap smear

Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Akibatnya angka kematian akibat kanker servikspun menurun sampai lebih dari 50%.Setiap wanita yang telah aktif secara seksual atau usianya telah mencapai 18 tahun, sebaiknya menjalani Pap smear secara teratur yaitu 1 kali/tahun. Jika selama 3 kali berturut-turut menunjukkan hasil yang normal, Pap smear bisa dilakukan 1 kali/2-3tahun.

Hasil pemeriksaan Pap smear menunjukkan stadium dari kanker serviks (rahim) :

--> Normal

--> Displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat ganas)

--> Displasia berat (perubahan lanjut yang belum bersifat ganas)

--> Karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar)

--> Kanker invasif (kanker telah menyebar ke lapisan serviks (rahim) yang lebih dalam atau ke organ tubuh lainnya).

  1. Biopsi
    Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks, atau jika Pap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker.
  2. Kolposkopi (pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar)
  3. Tes Schiller
    Serviks diolesi dengan lauran yodium, sel yang sehat warnanya akan berubah menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.

Untuk membantu menentukan stadium kanker rahim, dilakukan beberapa pemeriksan berikut:

--> Sistoskopi

--> Rontgen dada

--> Urografi intravena

--> Sigmoidoskopi

--> Skening tulang dan hati

--> Barium enema.

Ayuk kita bahas penyebab nya ???

TERKADANG Anda tidak menyadari bahwa kebiasaan yang sering Anda lakukan ternyata menjadi pemicu munculnya kanker dalam rahim Anda. Memang ini tidak sepenuhnya salah Anda, mungkin saja karena ketidaktahuan Anda. Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan para wanita, misalnya karena ingin selalu tampil bersih, sehingga sering mencuci vaginanya dengan antiseptik. Padahal apa yang dilakukannya tanpa ada saran dan anjuran dari dokter.

Contoh lain adalah Anda sering menaburkan bedak bubuk pada vagina Anda yang juga masuk dalam kategori kebiasaan yang yang memicu munculnya kanker rahim. Menurut Dr. Nasdaldy, SpOG dalam sebuah seminar yang diadakan di RS Dharmais, bahwa sangat penting mengutamakan pencegahan karena otomatis akan mencegah terpaparnya substansi yng menyebabkan kanker itu tumbuh dan menyebar luas. Pencegahan awal bisa dengan cara menghindari tindakan yang memicu atau memeriksakan diri jika sudah ada gejala-gejala sakit atau nyeri di sekitar perut atau rahim

Berdasarkan keterangan beberapa dokter di RS Dharmais, ada beberapa kebiasaan yang harus dihindari dari serangan kanker rahim.

Merokok

Pada prinsipnya nikotin mempermudah semua selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau terangsang. Terutama pada tenggorokan, paru-paru dan leher rahim. Semakin banyak nikotin yang Anda hisap maka semakin banyak yang diserap oleh tenggorokan, akibatnya semakin besar kemungkinan tiga organ itu terkontaminasi.

Pembersihan vagina

Berbagai merk antiseptik pembersih khusus vagina di pasaran dengan slogan iklan yang sangat menggoda. Padahal bahan kimia pada antiseptik tersebut akan menimbulkan iritasi pada leher rahim. Seringnya para wanita tergoda oleh label obat pencuci yang konon mampu membasmi kuman pada vagina. Padahal pada vagina terdapat kuman yang disebut Basillus Doderlain, penghasil asam laktat yang memang fungsinya menjaga kelembaban vagina.

Menaburi bedak pada vagina

Kesegaran akan selalu membawa efek nyaman bagi kita. Begitu juga jika Anda memang selalu ingin menjaga vagina Anda segar, biasanya suka menaburinya dengan bedak. Namun ternyata di samping kesegaran yang diinginkan ada kemungkinan terkena kanker ovarium (indung telur). Karena jika ada satu butir dari bedak tersebut yang menempel, maka akan mengalami infeksi dan menimbulkan luka di ovarium

Diet rendah lemak

Lemak potensial memproduksi hormon estrogen, jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak maka estrogen pun semakin banyak. Jika endometrium (badan rahim) terpapar oleh hormon ini maka akan cepat sekali berubah wujud menjadi kanker. Jadi pola makan pun berkaitan dengan kemungkinan Anda mengidap kanker.

Stabilkan asupan vitamin

Karena terlena oleh makanan yang enak-enak, terkadang asupan vitamin jadi terlupakan. Vitamin yang sering terlupakan namun sangat penting untuk memperbaiki dan memperkuat mukosa, material dalam leher rahim adalah vitamin C, berat karotein dan asam folat. Jika Anda kekurangan vitamin-vitamin tersebut, maka tidak menutup kemungkinan Anda juga akan terserang kanker leher rahim. Untuk itu perbanyaklah makan sayur-sayuran dan vitamin C

kalau ada tambahan buat materi ini. Di tunggu ya... mkshhh

Jumat, 09 Januari 2009

Bagaimana ya si kecil "Bayi" saat dia lahir ??


saat-saat bayi akan lahir adalah saat yang menegangkan dan membahagiakan bagi seorang ibu dan keluarga. semua orang tua menginginkan yang lahir adalah bayi yang cantik atau tampan yang jelas pasti sehat dan sempurna. itu hal yang wajar... tapi bagaimana jika sebaliknya ???? informasi tentang 12 kejutan pada bayi baru lahir ini cukup bagus untuk di simak. selamat membaca !!!

12 ‘Kejutan’ pada Bayi Baru

Dikirim oleh Evariny A. untuk Bayi baru lahir
viewed: 11938 , 1 today

Siap-siap ya. Bayi-bayi baru lahir senang sekali memberi ‘kejutan’. Seringkali benar-benar tak terduga lho…

Meski Anda sudah membaca seabrek ulasan tentang seorang bayi, entah mengapa, kehidupan dengan bayi baru selalu saja diwarnai dengan hal-hal yang menakjubkan. Ternyata, ada banyak juga yang bisa dipelajari langsung dari bayi Anda kalau nggak mau repot-repot buka buku atau sharing dengan orang lain.

Berikut berbagai kejutan yang mungkin diberikan oleh si kecil, namun mengkhawatirkan orang tua baru pada hari-hari pertamanya:

“Kok, bayiku jelek?”

Biasanya, Anda bayangkan idealnya bayi itu montok, pipinya kemerah-merahan, dan cute . Jika kepala bayi Anda agak aneh dan bentuknya kerucut pada awalnya, mungkin saja ini karena ia sudah berjam-jam terjepit di panggul. Agar pas melalui jalan lahir, mau tidak mau tengkorak kepala menyesuaikan diri. “Ini untuk melindungi terjadinya retaknya tengkorak atau kerusakan otak selama persalinan via vagina,” kata Anne Hansen, MD, dokter anak di Children’s Hospital Boston, Amerika Serikat.

Masih banyak lagi ‘daftar’ kejelekan si kecil. Misalnya, mata bengkak, wajah dan kepala agak memar jika lahir dengan bantuan forsep (alat untuk menjepit dan menariknya ke luar) atau vakum, dan sebagainya. Bersabarlah, dalam waktu singkat, dia akan berubah jadi malaikat kecil Anda.

“Dia gemetar terus.”

Setelah berbulan-bulan melekuk dalam kantung air di rahim yang cozy, namun sempit, sekarang kaki dan tangan bayi baru Anda bebas bergerak ke sana-sini. Hanya saja, dia belum mengerti bagaimana cara mengendalikan tubuhnya. Makanya, lambaian tangannya agak tersentak-sentak.

Bayi juga lahir dengan refleks Moro. Begitu diangkat dan diturunkan lagi secara tiba-tiba, misalnya, kedua tangan dan kakinya akan merentang, lalu menutup kembali. Jemarinya juga menekuk seolah-olah mencengkeram sesuatu. Jangan takut, refleks ini akan hilang ketika dia berusia 3 bulan.

Lalu, sistem saraf yang sedang berkembang suka mengirim lebih banyak impuls listrik ke otot-otot dari yang diperlukan, sehingga dagu dan kakinya sering gemetar. Setelah beberapa minggu, dia sudah tidak gemetaran lagi.

“Wow, kelaminnya besar sekali!”

Sebelum suami Anda keburu ge-er gara-gara bayi laki-lakinya punya buah zakar yang besar, dia harus tahu bahwa genetik atau hormon laki-laki yang super perkasa sekalipun tidak ada pengaruhnya terhadap ukuran buah zakar. Membesarnya buah zakar terjadi akibat terdesaknya bayi selama kelahiran, seperti kalau cairan terjebak dalam jaringan.

Juga, dalam tubuh semua bayi baru masih mengalir hormon-hormon ibunya. Nah, hormon tersebut membuat buah zakar (bayi laki-laki) atau bibir luar kelamin (bayi perempuan) seolah-olah besar alias bengkak. Biasanya, alat kelamin tersebut akan mengempis beberapa hari kemudian.

“Bayiku lapar terus.”

Pada minggu-minggu pertama, Anda mungkin saja heran. Kok si kecil makan terus? Permintaan bayi yang bertubi-tubi ini adalah cara alami untuk meningkatkan suplai ASI Anda. Melalui trail and error , akhirnya bisa ditemukan takaran yang pas untuk memenuhi selera makannya. Bayi yang menyusu cenderung lebih sering minum, sebab ASI lebih mudah dicerna dan diserap ketimbang susu formula.

Nah, alasan untuk minum ‘gila-gilaan’ ini, tentu saja, karena si kecil harus tumbuh. Jangan heran, kalau berat badannya pada usia 6 bulan jadi 2 kali lipat dari berat lahirnya. “Selama periode percepatan pertumbuhan, jangan kaget kalau bayi Anda jadi super rakus. Nafsu minum yang gila-gilaan ini pertama kali terjadi ketika usianya 4-6 minggu,” kata Glade Curtis, MD , dokter kandungan yang juga pengarang dari “Your Baby’s First Year week by Week”.

“Tangan dan kakinya dingin.”

Sebelum Anda buru-buru membungkusnya dengan berlapis-lapis selimut, pegang dulu tubuhnya. Jika tubuhnya hangat dan agak pink, ini berarti ia tidak kedinginan. Sistem peredaran darahnya masih berkembang, sehingga darah bolak-balik ke organ tubuh yang paling membutuhkan. Nah, tangan dan kaki termasuk dalam ‘antrian’ paling akhir mendapat pasokan darah bersih. Butuh waktu sekitar 3 bulan bagi sistem peredaran darah untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim. Jadi, tidak apa-apa kalau jari-jari tangan dan kakinya dingin dan agak pucat.

Ada darah di popoknya.”

Hormon ibu yang menyebabkan bibir luar kelamin membengkak, juga bertanggung jawab terhadap terjadinya perdarahan pada beberapa bayi baru. Jadi, tenang-tenang sajalah kalau ada setetes darah atau noda di popok si kecil pada minggu-minggu pertama kehidupannya. “Periode haid yang super pendek ini hanya akan berlangsung selama beberapa hari, kata Dr. Curtis. Kadangkala, apa yang kelihatannya seperti darah mungkin saja merupakan urin yang pekat, sehingga agak gelap di lipatan popok.

Ada tonjolan kecil di bibirnya.”

Banyak bayi baru yang bibir atasnya ada tonjolan kecil atau lepuhan akibat terlalu bersemangat menghisap susu dari botol maupun payudara ibunya. Akibatnya, si kecil jadi tidak nyaman. Sebenarnya, tonjolan itu akan membuat bibir jadi lebih mudah ‘menangkap’ puting susu. Tonjolan ini akan hilang sendiri dalam beberapa bulan, atau bisa saja berulang kali muncul dan hilang.

“Pupnya cair. Diare nggak ya?”

Kotoran bayi menyusu yang berwarna kuning seperti mustard dan mirip biji-bijian biasanya cair, sementara pup bayi susu formula cenderung berwarna kecokelatan dan kental seperti es krim. Beberapa bayi akan pup beberapa kali dalam sehari, sedangkan yang lainnya pup beberapa kali dalam seminggu. Sepanjang berat badan bayi Anda terus bertambah, serta tidak masalah pada perut atau kembung, berapapun frekuensi pupnya tetap oke kok.

Memang, agak susah untuk membedakan pup biasa dengan pup akibat diare, khususnya pada bayi yang menyusu. Biasanya sih, bayi ASI pup sehabis makan, dan kotorannya lebih cair. Jadi? Mau tidak mau Anda harus belajar mengenali kotoran si kecil. Jika frekuensi, volume, dan kekentalannya berubah secara drastis, segera bawa ke dokter.

“Si kecil bersin terus.”

Bayi baru sering banget bersin. Meski begitu, ini tidak berarti ia pilek atau sakit. Bisa jadi, ia hanya sedang melonggarkan rongga hidung dan saluran napas dari berbagai sumbatan dan partikel-partikel udara. “Ketika menyusu, bayi bisa saja menempel erat-erat pada Anda. Akibatnya, hidungnya jadi gepeng atau salah satu lubang hidungnya tertutup,” kata Dr. Curtis. “Setelah minum, bayi akan menghela napas atau bersin untuk melonggarkan rongga hidungnya lagi.”

“Kulit tangan dan kakinya terkelupas.”

Ketika bayi berenang dalam lautan air ketuban, kulitnya terlindung dari lingkungan yang basah berkat lapisan kulit berwarna putih dan mirip lilin yang disebut vernix . Tapi, sekali si kecil terpapar udara, vernix akan mengering dan mulai mengelupas. Jangan gosok-gosok serpihan kulit sisanya, sebab bisa jadi Anda malah mengelupas kulit yang sebenarnya belum siap untuk rontok. Proses pengelupasan ini akan berlangsung sekitar 1-2 minggu.

“Bayiku nggak napas!”

Bisa jadi Anda beberapa kali agak histeris begitu melihat si kecil tidak bernapas secara teratur ketika terlelap. Ini normal-normal saja. Sesekali, bayi Anda seakan-akan berhenti bernapas sebentar, lalu bernapas lagi dengan cepat. “Sebenarnya, itu adalah bagian dari perkembangan diafragma (sekat rongga badan antara dada dan perut) dan sistem saraf,” kata Dr. Curtis. Pada usia 6 minggu, ia akan memiliki pola napas yang lebih teratur. Hanya saja, jangan lupa telentangkan si kecil, serta singkirkan semua barang dan mainan lembut dari boksnya untuk mencegah terjadinya SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau sindroma kematian bayi secara tiba-tiba.

“Suara tangisannya kok sama?”

Jika Anda belum juga piawai dalam menerjemahkan bahasa pertama bayi Anda, nggak usah terlalu cemas. “Seiring dengan berjalannya waktu, Anda akan mengenali jeritan keras dari tangisannya karena sakit atau rengekan berkepanjangan ketika ia kecapaian,” kata Dr. Hansen. Nah, suara tangisan karena lapar biasanya di antara kedua suara itu. Meski begitu, ada juga sih bayi-bayi yang terdengar agak desperate (dan juga keras) ketika mau makan pada saat itu juga. Namun, pada hari-hari pertama, tidak perlu terlalu panik kalau si kecil mulai menangis. Sebab, bisa saja ia menangis tanpa alasan apapun. Yang penting, Anda harus bereaksi sama, yakni menunjukkan perhatian dan kasih sayang. Habis, itu memang yang diinginkan dan juga dibutuhkan sikecil.

AyahBunda



Kamis, 08 Januari 2009

Manajemen Awal Kala I Persalinan

MANAJEMEN KALA I
Jika seorang ibu akan bersalin datang kepada keluarga maka, seorang bidan layaknya dapat menerima ibu dan keluarganya. Seringkali seorang petugas kesehatan terburu-baru dalam memberikan asuhan kepada wanita yang akan bersalalin. Hal ini akan mengakibatkan rasa takut dan kurang percaya dari pihak pasien dan keluarga terhadap bidan, terlebih bila dihadapkan dalam kondisi kegawatan।
Setelah menerima ibu dan keluarga dengan baik, bidan kemudian melakukan pengkajian terhadap riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan:
- Apakah ibu sedang dalam persalinan
- Ibu dan bayi dalam keadaan baik
- Apakah ada komplikasi/penyulit
Setelah itu layaknya seorang bidan melakukan diagnosis apakah ibu sudah masuk dalam persalinan yang sesungguhnya atau belum, kemudian menentukan apakah ibu membutuhkan intervensi darurat segera। Kemudian bidan membuat rencana asuhan। Dari rencana asuhan yang telah ditetapkan kemudian diaplikasikan dan pada akhirnya dievaluasi untuk dinilai keberhasilan atau tidak dari asuhan yang diberikan

Langkah 1: Pengumpulan Data

RIWAYAT KESEHATAN
1. Meninjau kartu antenatal untuk:
· Usia kehamilan
· Masalah/komplikasi dengan kehamilan yang sekarang
· Riwayat kehamilan yang terdahulu
2. Menanyakan riwayat persalinan:
· Bagaimana perasaan ibu
· Berapa bulan kehamilan ibu sekarang?
· Kapan ibu mulai merasakan nyeri?
· Seberapa sering rasa nyeri terjadi? Dan berapa lama berlangsung? Seberapa kuat rasa nyeri tersebut?
· Apakah ibu memperhatikan adanya lendir darah?
· Apakah ibu mengalami perdarahan dari vagina?
· Apakah ibu melihat adanya aliran/semburan cairan? Jika ya, kapan? Bagaimana warnanya? Berapa banyak?
· Apakah bayi bergerak?
· Kapan terakhir ibu buang air besar? Kencing?
· Persalinan terdahulu: berapa lama berlangsung? Berat badan bayi?

PEMERIKSAAN FISIK & BAYI
1. Melakukan pemeriksaan fisik
· Tekanan darah, nadi, suhu tubuh
· Edema/pembengkakan pada muka, jari, tangan, kaki dan pretibia tungkai bawah
· Warna pucat pada mulut dan konjungtiva
· Refleks-refleks
· Abdomen: luka bekas operasi, TFU, gerakan janin, kontraksi, pemeriksaan leopold’s, penurunan kepala janin
· DJJ
· Genital luar: luka, cairan, lendir darah, perdarahan, cairan ketuban
· Genital dalam: penipisan cerviks, dilatasi, penurunan kepala janin, membran/selaput ketuban

Langkah 2: Menilai dan Membuat Diagnosa
Dari temuan pada data diatas maka bidan dapat mengambil keputusan apakah ibu sudah masuk kedalam persalinan sesungguhnya atau belum, jika sudah masuk dalam persalinan yang sesungguhnya maka dalam kala berapa ibu sekarang

Asesmen pada persalinan sesungguhnya:
Persalinan juga harus dicurigai pada ibu dengan umur kehamilan > 22 minggu usia kehamilan, dimana ibu merasa nyeri abdomen berulang dengan disertai cairan lendir yang mengdung darah atau “show”. Agar dapat mendiagnosa persalinan, bidan harus memastikan perubahan cerviks dan kontraksi yang cukup
Bagaimana cara membedakan persalinan sesungguhnya dengan persalinan semu?

PERSALINAN SESUNGGUHNYA
PERSALINAN SEMU
Serviks menipis dan membuka
Tidak ada perubahan pada cerviks
Rasa nyeri dengan interval yang teratur
Rasa nyeri tidak teratur
interval antara rasa nyeri yang secara perlahan semakin pendek
tidak ada perubahan interval antara rasa nyeri yang satu dengan yang lain
Waktu dan kekuatan kontraksi semakin bertambah
Tidak ada perubahan pada waktu dan kekuatan kontraksi
Rasa nyeri bagian belakang dan menyebar ke bagian depan
Kebanyakan rasa nyeri di bagian depan
Berjalan menambah intensitas
Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan berjalan
Ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi dengan intensitas rasa nyeri
Tidak ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi uterus dengan intensitas rasa nyeri
Lendir darah sering tampak
Tidak ada lendir darah
Ada penurunan bagian terendah janin
Tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin
Bagian terendah janin sudah terfiksasi di PAP diantara kontraksi
Bagian terendah belum masuk PAP walaupun ada kontraksi
Pemberian obat penenang tidak menghentikan proses persalinan yang sesungguhnya
Pemberian obat penenang yang efisien menghentikan rasa nyeri pada persalinan semu


Langkah 3: Membuat Rencana Asuhan
Selama persalinan seorang bidan harus melakukan asesmen dan intervensi agar dapat:
· Memantau perubahan tubuh ibu untuk menentukan apakah persalinan dalam kemajuan yang normal
· Memeriksa perasaan ibu dan respon fisik terhadap persalinan
· Memeriksa bagaimana bayi bereaksi saat persalinan dan kelahiran
· Membantu ibu memahami apa yang sedang terjadi sehingga ia berperan serta aktif dalam menentukan asuhan
· Membantu keluarga dalam merawat ibu selama persalinan, menolong kelahiran dan memberikan asuhan pasca persalinan dini
· Mengenali masalah secepatnya dan mengambil keputusan serta tindakan yang tepat guna dan tepat waktu (efektif dan efisien)

Asesmen yang wajib/harus dimasukkan dalam rencana tindakan:
Pemantauan terus menerus kemajuan persalinan menggunakan partograf
Pemantauan terus-menerus TTV ibu
Pemantauan terus menerus keadaan bayi
Memenuhi kebutuhan hidrasi ibu
Menganjurkan perubahan posisi dan ambulasi
Menganjurkan tindakan yang memberikan pada rasa nyaman
Menganjurkan keluarga memberi dukungan
Tabel brikut menguraikan frekuensi minimal penilaian dan intervensi. Jika ibu menunjukkan tanda-tanda komplikasi atau gejala komplikasi atau perubahan kondisi, penilaian harus dilakukan lebih sering

Parameter
Frekuensi pada fase laten
Frekuensi pada fase aktif
Tekanan darah
Setiap 4 jam
Setiap 4 jam
Temperatur/suhu
Setiap 4 jam
Setiap 4 jam
Nadi
Setiap 30 menit
Setiap 30 menit
DJJ *
Setiap 1 jam
Setiap 30 menit
Kontraksi uterus
Setiap 1 jam
Setiap 30 menit
Perubahan cerviks *
Setiap 4 jam
Setiap 2-4 jam
Penurunan bagian terendah janin
Setiap 4 jam
Setiap 2-4 jam
Urine
Setiap 2 jam
Setiap 2 jam

* Segera setelah selaput ketuban robek, bidan harus mendengarkan DJJ dan melakukan pemeriksaan dalam untuk memeriksa kemungkinan tali pusat menumbung






















Minggu, 04 Januari 2009

Posisi Tidur Terbaik Selama Kehamilan

"Bu Bidan saya lagi hamil... tapi kenapa saya susah TIDUR ?

kemungkinan bisa terjadi karena POSISI TIDUR YANG SALAH !

Sebenarnya posisi tidur yang bagaimanakah yang terbaik selama kehamilan? Pada kehamilan trimester awal dimana perut belum membesar, ibu hamil dapat tidur dan beristirahat dengan berbagai posisi apapun. Yang penting adalah dapat memberikan rasa nyaman untuk ibu hamil untuk dapat tidur.

Tapi ketika kehamilan selanjutnya ketika perut semakin membesar maka saat tidur andapun mulai tak nyaman lagi, karena perut yang membesar, gerakan bayi dan kram kaki. Tapi percayalah ini semua mempunyai nilai yang besar dengan hadirnya si kecil नन्तिन्य।

Jadi sebenarnya posisi tidur yang bagaimanakah yang terbaik selama kehamilan?

Belum ada penelitian lebih lanjut tentang posisi tidur yang aman untuk wanita hamil, tapi para pakar menganjurkan bahwa setelah kehamilan 16 minggu, sebaiknya ibu hamil tidur dengan POSISI MIRING KE SISI KIRI, karena posisi ini memberi keuntungan untuk bayi anda untuk mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke plasenta karena adanya vena besar (vena cava inferior) di bagian belakang sebelah kanan spina yang mengembalikan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. Juga dapat membantu ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu sehingga mengurangi pembengkakan pada kaki, pegelangan kaki dan tangan. .

Tips: Untuk tidur dengan posisi miring yang lebih nyaman anda dapat meletakka bantal diantara dengkul anda dan satu dipunggung anda. Atau anda dapat membeli bantal tidur khusus ibu hamil

Kamis, 01 Januari 2009

BAYI BESAR VS MAKROSOMIA VS GAINT BABY

Yang dinamakan bayi besar ialah bila berat badannya lebih dari 4000 gram. Berat neonatus pada umumnya kurang dari 4000 gram dan jarang melebihi 5000 gram. Frekuensi berat badan lahir lebih dari 4000 gram adalah 5,3% dan yang lebih dari 4500 gram adalah 0,4%.

Pada panggul normal, janin dengan berat badan 4000 - 5000 gram pada umumnya tidak mengalami kesulitan dalam melahirkannya. Pada janin besar, faktor keturunan memegang peranan penting. Selain itu janin besar dijumpai pada wanita hamil dengan diabetes mellitus, pada postmaturitas dan pada grande multipara. Hubungan antara ibu hamil yang makannya banyak dan bertambah besarnya janin, masih diragukan.

Menentukan besarnya janin secara klinis memang sulit. Kadang-kadang baru diketahui adanya janin besar setelah tidak adanya kemajuan persalinan pada panggul normal dan his yang kuat. Pemeriksaan yang teliti tentang adanya disproporsi sefalopelvik dalam hal ini perlu dilakukan. Besarnya kepala dan tubuh janin dapat diukur pula secara teliti dengan menggunakan alat ultrasonik.

Pada panggul normal, janin dengan berat badan kurang dari 4500 gram pada umumnya tidak menimbulkan kesukaran persalinan. Kesukaran dapat terjadi karena kepala yang besar atau kepala yang lebih keras (pada post maturitas) tidak dapat memasuki pintu atas panggul, atau karena bahu yang lebar sulit melalui rongga panggul. Bahu yang lebar selain dijumpai pada janin besar juga dijumpai pada anensefalus, Apabila kepala anak sudah lahir tetapi kelahiran bagian-bagian lain macet karena lebarnya bahu, janin dapat meninggal akibat asfiksia. Menarik kepala ke bawah terlalu kuat dalam pertolongan melahirkan bahu yang sulit dapat berakibat perlukaan pada nervus brakhialis dan muskulus sternokleidomastoideus.

Pada disproporsi sefalopelvik (tidak seimbang kepala panggul) karena janin besar, seksio sesarea perlu dipertimbangkan. Kesulitan melahirkan bahu tidak selalu dapat diduga sebelumnya. Apabila kepala sudah lahir sedangkan bahu sulit dilahirkan, hendaknya dilakukan episiotomi mediolateral yang cukup luas, hidung serta mulut janin dibersihkan, kemudian kepala ditarik curam ke bawah secara hati-hati dengan kekuatan yang terukur. Bila tidak berhasil, tubuh janin diputar dalam rongga panggul, sehingga bahu belakang menjadi bahu depan dan lahir di bawah simfisis. Bila dengan cara ini pun belum berhasil, penolong memasukkan tangannya ke dalam vagina dan berusaha melahirkan lengan belakang janin dengan menggerakkan di muka dadanya. Untuk melahirkan lengan kiri digunakan tangan kanan penolong, dan sebaliknya. Kemudian bahu depan diputar ke diameter miring dari panggul guna melahirkan lengan depan.

Pada keadaan dimana janin telah mati sebelum bahu dilahirkan, dapat dilakukan kleidotomi pada satu atau kedua klavikula (tulang disamping leher) untuk mengurangi kemungkinan perlukaan jalan lahir.

Obesitas dan Kehamilan

Tadi pagi ada email yang menanyakan kalau obes apakah nurunin BB dulu baru hamil? Jawabnya ya nggaklah. Wanita obes sah2 saja untuk hamil. Tetapi memang dalam ilmu kebidanan (obstetri) wanita obes yang hamil dimasukkan ke kategori "spesial case".


Berat badan yang dikatakan obes memang belum ada patokan. Kira2 kalo berat bumil lebih dari 90 kg. Atau kalau mau memakai Body MAss Index (BMI) jika nilainya lebih dari 29.

Efek obesitas terhadap kehamilan berupa: 1) bumil akan merasa tidak nyaman dan mudah merasa sesak jika bergerak/aktifitas। 2) Komplikasi tensi tinggi bisa terjadi baik yang murni kehamilan (genuine) maupun yang diperberat oleh kehamilan (induced)। 3)Sulit menentukan posisi dan mendengar denyut jantung bayi, sehingga. 4) Lebih sering dibutuhkan pemeriksaan USG dan radiologi. 5)Meningkatnya risiko kelainan bawaan terutama NTD = Neural Tube Defect (bibir sumbing, hidrosefalus, anensefali).


Efek obesitas terhadap persalinan: 1) meningkatnya insiden gangguan kontraksi dan persalinan yang memanjang. 2) Tindakan opearatif persalinan (vakum,forceps)meningkat dan kesulitan tindakan cesar. 3) Kesulitan melahirkan bahu (distosia bahu). 4) Bahaya anestesi meningkat.

Pada masa nifas kemungkinan timbul thrombosis vena dan kegagalan laktasi.Untuk itu pada masa kehamilan karbohidrat dan lemak harus dibatasi. Sedangkan dalam proses pertolongan persalinan harus selalu diwaspadai timbulnya distosia bahu